Kamis, 27 Mei 2010
Algoritma Divide dan Conquer
Divide: membagi masalah menjadi beberapa upa-masalah yang memiliki kemiripan dengan masalah semula namun berukuran lebih kecil (idealnya berukuran hampir sama),
Conquer: memecahkan (menyelesaikan) masing-masing upa-masalah (secara rekursif), dan
Combine: mengabungkan solusi masing-masing upa-masalah sehingga membentuk solusi masalah semula.
Skema Umum Algoritma Divide and Conquer
Algoritma Divide dan Conquer
k
Penyelesaian dengan Divide and Conquer
.
Penerapan Algoritma
Pada penyelasaian masalah pencarian Convex Hull dengan menggunakan algoritma Divide and Conquer, hal ini dapat dipandang sebagai generalisasi dari algoritma pengurutan merge sort. Berikut ini merupakan garis besar gambaran dari algoritmanya:
- Pertama-tama lakukan pengurutan terhadap titik-titik dari himpunan S yang diberika berdasarkan koordinat absis-X, dengan kompleksitas waktu O(n log n).
- Jika |S| ≤ 3, maka lakukan pencarian convex hull secara brute-force dengan kompleksitas waktu O(1). (Basis).
- Jika tidak, partisi himpunan titik-titik pada S menjadi 2 buah himpunan A dan B, dimana A terdiri dari setengah jumlah dari |S| dan titik dengan koordinat absix-X yang terendah dan B terdiri dari setengah dari jumlah |S| dan titik dengan koordinat absis-X terbesar.
- Secara rekursif lakukan penghitungan terhadap HA = conv(A) dan HB = conv(B).
- Lakukan penggabungan (merge) terhadap kedua hull tersebut menjadi convex hull, H, dengan menghitung da mencari upper dan lower tangents untuk HA dan HB dengan mengabaikan semua titik yang berada diantara dua buah tangen ini.
Senin, 24 Mei 2010
ALGORITMA PENCARIAN BINER (BINARY SEARCH)
ALGORITMA PENCARIAN BINER (BINARY SEARCH)
Pencarian Biner (Binary Search) pada array yang sudah terurut
Pencarian Biner (Binary Search) dilakukan untuk :
♪ memperkecil jumlah operasi pembandingan yang harus dilakukan antara data yang dicari dengan data yang ada di dalam tabel, khususnya untuk jumlah data yang sangat besar ukurannya.
♪ Prinsip dasarnya adalah melakukan proses pembagian ruang pencarian secara berulang-ulang sampai data ditemukan atau sampai ruang pencarian tidak dapat dibagi lagi (berarti ada kemungkinan data tidak ditemukan).
♪ Syarat utama untuk pencarian biner adalah data di dalam tabel harus sudah terurut, misalkan terurut menaik.
Kamus
Const N : integer = 8 { misalkan jumlah elemen array maksimum = 8 }
Type A = array [ 1 ..... N ] of integer
Cari, BatasAtas, BatasBawah, Tengah : Integer
Ketemu : boolean
ALGORITMA
Input (cari) { meminta nilai data yang akan dicari}
BatasAtas ¬ 1 { indeks array dimulai dari 1 }
BatasBawah ¬ N
Ketemu ¬ False
While (BatasAtas <>and (not ketemu) do
Tengah ¬ (BatasAtas + BatasBawah) div 2
If A [Tengah] = cari then
Ketemu ¬ true
Else
If ( A [Tengah] <>then { cari di bagian kanan }
BatasAtas ¬ Tengah + 1
Else
BatasBawah ¬ Tengah – 1 { cari di bagian kiri }
Endif
Endif
EndWhile
If (ketemu) then
Output ( ‘Data berada di index nomor’, Tengah )
Else Output ( ‘Data tidak ditemukan’ )
Endif
Contoh Nilai-Nilai data yang sudah terurut :
A | 2 | 5 | 8 | 12 | 15 | 25 | 37 | 57 |
| 1 | 2 | 3 | 3 | 5 | 6 | 7 | 8 |
Kasus 1 : cari = 12
A [Tengah] = A [4] = 12, berarti loop pertama data langsung ditemukan
Kasus 2 : cari = 15
A [Tengah] = A [4] = 12 < cari =" 15," batasatas =" Tengah" 1 =" 4" 1 =" 5
A [Tengah] = A [6] = 25 > cari = 15, berarti BatasBawah = Tengah - 1 = 6 - 1 = 5
A [Tengah] = A [5] = 15, berarti setelah loop ketiga, data ditemukan
Kasus 3 : cari = 10
A [Tengah] = A [4] = 12 > cari = 10, berarti BatasBawah = Tengah - 1 = 4 - 1 = 3
A [Tengah] = A [2] = 5 < cari =" 10," batasatas =" Tengah" 1 =" 2" 1 =" 3
A [Tengah] = A [3] = 8, berarti setelah loop ketiga, data tidak ditemukan
Untuk jumlah data sebanyak n, maka proses pembandingan maksimal sebanyak ( log n ) kali. Untuk contoh di atas, jumlah data 8, maka proses pembandingan maksimal sebanyak 3 kali.
Sumber : mita.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../BINARY-SEARCH.doc