Rabu, 30 Maret 2011

Pengusaha peternakan sapi perah
Saya Marlina,
Saya mempunyai cita-cita menjadi pengusaha yang bergerak di bidang peternakan sapi perah yang sukse di Indonesia dan berharap usaha saya dapat mengexpor ke luar negri. Awal nya saya berfikir susu formula yang dibeli oleh ibu saya harganya sangat mahal dan harga susu yang saya minum setiap pagi juga harganya relative mahal.
Dari pemikiran itu tercetus cita-cita ingin menjadi seorang peternak sapi perah yang sukses agar saya dan keluarga saya khusus nya dapat meminum susu yang segar dan berkualitas setiap hari.
Selai itu ternyata peluang yang ada untuk peternakan sapi perah cukup menjanjikan, Selain didukung oleh lingkungan tempat tinggal saya yang berada dipedesaan yang masih tersedia banyak lahan untuk ditanami rumput untuk pakan sapi-sapi.
Produk yang di hasilkan oleh susu juga sangat beragam antara lain selain menjadi susu formula bayi juga menjadi keju dan lain nya.
Susu memiliki banyak kandungan vitamin dan terutama mengandung protein hewani.
Berdasarkan kandungan lemak yang terdapat di dalamnya, produk susu dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu susu murni (whole milk), susu kurang lemak (reduced fat milk), susu rendah lemak (low fat milk), dan susu bebas lemak (free-fat Milk) atau susu skim (skim milk).
Susu murni harus mengandung sekurang-kurangnya 3,25% dari lemak susu dan 8,25% padatan susu bukan lemak (protein, karbohidrat, vitamin larut air, dan mineral). Penambahan vitamin A dan D pada susu ini bersifat fakultatif.
Susu kurang lemak banyak dipilih orang orang-orang yang ingin mengurangi konsumsi lemak di dalam susu. Sesuai dengan namanya, kadar lemak pada susu ini telah dikurangi hingga tersisa 2%. Untuk konsumen yang menginginkan konsumsi lemak lebih sedikit lagi, diciptakanlah susu rendah lemak. Kadar lemak pada susu ini telah dikurangi hingga tersisa 1%.
Pada susu skim, kadar lemaknya dikurangi hingga hampir tidak ada sama sekali (0,1%), namun residu dari lemak susunya boleh tersisa hingga maksimum 0,5%.Karena vitamin A dan D yang larut dalam lemak ikut hilang pada proses penghilangan lemak, pada susu kurang lemak, susu rendah lemak, dan susu skim umumnya ditambahkan kedua vitamin tersebut.
Susu murni yang dipanaskan selama beberapa waktu akan terubah menjadi evaporated milk. Susu ini terbentuk melalui pemanasan susu dengan menggunakan pompa vakum untuk menghilangkan kira-kira 60% kadar airnya. Selain penghilangan air, dalam pembuatan evaporated milk ini juga dilakukan penambahan vitamin D serta standardisasi nutrisi. Selanjutnya susu ini akan dipanaskan pada suhu 115,5-118,5 °C selama 15 menit untuk sterilisasi. Hasilnya, evaporated milk akan berstruktur lebih pekat dibandingkan susu murni, dan mengandung kira-kira 25% padatan susu bukan lemak
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Susu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar